Sabtu, 27 Februari 2016

AKHLAK SEORANG MUSLIM

AKHLAK SEORANG MUSLIM

A.    Pengertian Akhlak Islami
Kata akhlak disadur dari bahasa Arab dengan kosakata al-Khulq yang berarti kejadian, budi pekerti dan tabiat dasar yang ada pada manusia.[1]Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan "akhlak" berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufradnya "Khuluqun"(خُلُقٌ) yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan"khalkun" (الخلاق) yang berarti kejadian, serta erat hubungan "Khaliq" (الخالق) yang berarti Pencipta dan "Makhluk" (المخلوق) yang berarti yang diciptakan.[2]
Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak adalah: “Suatu sikap yang mengakar dalam jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu kepada pikiran dan pertimbanagan. Jika sikap itu yang darinya lahir perbuatan yang baik dan terpuji, baik dari segi akal dan syara', maka ia disebut akhlak yang baik. Dan jika lahir darinya perbuatan tercela, maka sikap tersebut disebut akhlak yang buruk.[3]
Sedangkan menurut Ibnu Maskawaih yang ditulis kembali oleh Yusrina, akhlak adalah “keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebihdahulu)lahiriah yang dilakukan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi dan sudah menjadi kebiasaan”.[4] 
Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli di atas dapat disimpulkan yang dimaksud dengan akhlak adalah sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam perbuatan. Jika dikaitkan dengan kata Islami, maka  akan berbentuk akhlak Islami, secara sederhana akhlak Islami diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat Islami. Kata Islam yang berada di belakang kata akhlak dalam menempati posisi sifat. Dengan demikian akhlak Islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah daging dan sebernya berdasarkan pada ajaran Islam.

B.     Sumber Akhlak Islam
Telah diketahui bahwa akhlak Islam merupakan sistem moral atau akhlak yang berdasarkan Islam, yakni bertititk tolak dari aqidah yangdiwahyukan Allah kepada Nabi atau Rasul-Nya yang kemudian agar disampaikan kepada umatnya.
Akhlak Islam, karena merupakan sistem akhlak yang berdasarkan kepada kepercayaan kepada Tuhan, maka tentunya sesuai pula dengan dasar dari pada agama itu sendiri. Dengan demikian, dasar atau sumber pokok dari akhlak adalah al-Qur'an dan al-Hadits yang merupakan sumber utama dari agama itu sendiri.[5]
Pribadi Nabi Muhammad adalah contoh yang paling tepat untuk dijadikan teladan dalam membentuk kepribadian. Begitu juga sahabat-sahabat Beliau yang selalu berpedoman kepada al-Qur'an dan as-Sunah dalam kesehariannya.

C.    Bentuk-Bentuk Akhlak pada Seorang Muslim
Akhlak Islam yang diharapkan terbentuk dalam diri seorang muslim merupakan akhlak Islam yang mendasari perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut H. A. Rahman Ritonga, akhlak dapat dibedakan menjadi:
1.      Akhlak terhadap diri sendiri
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi:
a.       Memelihara kesehatan diri dengan berolah raga.
b.      Mengatur makan dan minum secara teratur.
c.       Memelhara kesehatan hati dengan senantiasa berzikir kepada Allah.[6]
2.      Akhlak anak terhadap orangtua
Akhlak anak terhadap orangtua meliputi:
a.       Berbicara dengan lemah lembut kepada orangtua.
b.      Mengucapkan kata-kata yang mengangkat kehormatan orangtua.
c.       Memelihara orangtua yang sudah memasuki masa lanjut usia.
d.      Mendo’akan orangtua.
e.       Melaksanakan nasihat-nasihat yang baik dari orangtua.
f.       Menziarahi kubur orangtua yang sudah meninggal.[7]
3.      Akhlak terhadap tetangga
Meliputi:
a.       Tolong menolong antar sesama tetangga.
b.      Meminjamkan sesuatu yang dibutuhkan tetangga.
c.       Membantu tetangga dengan zakat.
d.      Menjenguk tetangga yang sakit.
e.       Saling memberikan nasihat dalam kebaikan dan kesabaran.[8]
Sedangkan menurut H. Moh. Ardani, Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat amat jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia, akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1.      Akhlak Terhadap Allah
Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji demikian Agung sifat itu, yang jangankan manusia, malaikatpun tidak akan menjangkau hakekatnya.


2.        Akhlak terhadap Diri Sendiri
Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu sebgai ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggung-jawabkan dengan sebaik-baiknya. Contohnya: Menghindari minuman yang beralkohol, menjaga kesucian jiwa, hidup sederhana serta jujur dan hindarkan perbuatan yang tercela.
3.      Akhlak terhadap sesama manusia
Manusia adalah makhluk sosial yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain, untuk itu, ia perlu bekerjasama dan saling tolong-menolong dengan orang lain. Islam menganjurkan berakhlak yang baik kepada saudara, Karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasaan manusia, dan merupakan orang yang paling dekat dengan kita. Caranya dapat dilakukan dengan memuliakannya, memberikan bantuan, pertolongan dan menghargainya.[9]
Selanjutnya secara lebih khusus, Imam Al-Ghazali memberikan tuntunan cara berbakti kepada orangtua sebagai berikut:
a.       Selalu berkata-kata sopan kepada orangtua dan tidak mengahrdiknya.
b.      Selalu taat kepada perintah orangtua asalkan tidak kemaksiatan kepada Allah.
c.       Selalu bermuka ceria di depan orangtua.
d.      Selalu bermusyawarah ketika ada permasaahan.
e.       Bersegera jika orangtua memanggil.
f.       Selalu mendo’akan mereka.
g.      Tidak mendahului mereka pada saat makan dan minum bersama.
h.      Tidak pergi tanpa seizin orangtua.
i.        Memberikan hadiah sebagai ungkapan terima kasih kepada orangtua.
j.        Jika merokok, jangan merokok dihadapan orangtua.[10]
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan beberapa bentuk akhlak seorang muslim adalah:
1.      Akhlak terhadap Allah
a.       Mengerjakan shalat lima waktu dengan teratur.
b.      Mengaji secara tartil.
2.      Akhlak terhadap diri sendiri
a.    Memelihara kesehatan diri dengan berolah raga.
b.    Mengatur makan dan minum secara teratur.
c.    Memelihara kesehatan hati dengan senantiasa berzikir kepada Allah.
3.      Akhlak terhadap orangtua
a.       Selalu berkata-kata sopan kepada orangtua dan tidak mengahardiknya.
b.      Selalu taat kepada perintah orangtua asalkan tidak kemaksiatan kepada Allah.
c.       Selalu bermuka ceria di depan orangtua.
d.      Selalu bermusyawarah ketika ada permasaahan.
e.       Bersegera jika orangtua memanggil.
f.       Selalu mendo’akan mereka.
g.      Tidak mendahului mereka pada saat makan dan minum bersama.
h.      Tidak pergi tanpa seizin orangtua.
i.        Memberikan hadiah sebagai ungkapan terima kasih kepada orangtua.
j.        Jika merokok, jangan merokok dihadapan orangtua.
4.      Akhlak terhadap sesama manusia
a.       Tolong menolong antar sesama tetangga.
b.      Meminjamkan sesuatu yang dibutuhkan tetangga.
c.       Membantu tetangga dengan zakat.
d.      Menjenguk tetangga yang sakit.
e.       Saling memberikan nasihat dalam kebaikan dan kesabaran.

D.    Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Akhlak
Dalam Pendidikan Agama Islam. Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk mengembangkan intelektualitas dalam arti bukan hanya meningkatkan kecerdasan saja, melainkan juga mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia, yang mencakup aspek keimanan, moral atau mental, prilaku dan sebagainya. Pembinaan kepribadian atau jiwa utuh hanya mungkin dibentuk melalui pengaruh lingkungan khususnya pendidikan. Sasaran yang ditempuh atau dituju dalam pembentukan kepribadian ini adalah kepribadian yang memiliki akhlak yang mulia dan tingkat kemulian akhlak erat kaitannya dengan tingkat keimanan. Dalam pembentukan akhlak siswa, hendaknya setiap guru menyadari bahwa dalam pembentukan akhlak sangat diperlukan pembinaan dan latihan-latihan akhlak pada siswa bukan hanya diajarkan secara teoritis, tetapi harus diajarkan ke arah kehidupan praktis. Agama sebagai unsur esensi dalam kepribadian manusia dapat memberi peranan positif dalam perjalanan kehidupan manusia, selain kebenarannya masih dapat diyakini secara mutlak.
Dalam hal pembentukan akhlak remaja, pendidikan agama mempunyaiperanan yang sangat penting dalam kehidupannya. Pendidikan agama berperan sebagai pengendali tingkah laku atau perbuatan yang terlahir dari sebuah keinginan yang berdaran emosi. Jika ajaran agama sudah terbiasa dijadikannya sebagai pedoman dalam kehidupannya sehari-hari dan sudah ditanamkannya sejak kecil,  maka tingkah lakunya akan lebih terkendali dalam menghadapi segala keinginankeinginannya yang timbul.


Ciri-ciri akhlak seorang muslim itu ialah seperti berikut:

1) Beriman kepada Allah subhanahu wa Ta'ala, kitab-kitab-Nya­, rasul-rasul-Nya­, malaikat-malaik­at-Nya, hari kiamat serta qadha dan qadar-Nya.

2) Menerapkan rukun-rukun Islam dalam kehidupannya.

3) Taat sebenar-benarnya ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya.

4) Mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

5) Berpegang teguh kepada al-Quran dan sunnah Rasulullah sallallahu alaihi wasallam.

6) Mencontohi akhlak yang baik dan meninggalkan akhlak yang tercela.

7) Mencintai para Ulama' dan patuh setiap nasehat kebaikannya

8) Mencintai seluruh makhluk dan berkasih sayang kepada sesama muslim

9) senang berkumpul dan duduk selalu bersama orang-orang sholeh.

"Semoga Allah menghiasi kita dengan Akhlak mulia, mengikuti jejak baginda sayyidina Rasulillah,shalallahu 'alaihi wa sallam."


Senin, 22 Februari 2016

TATA CARA SHALAT DHUHA

Segala Puji bagi Allah SWT,,,,,,
Untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan alangkah baiknya kita mempersiapkan diri dengan mempelajari amalan-amalan Sunah yang akan memberikan banyak manfaat untuk kita. Salah satunya adalah shalat dhuha.

Salat Duha adalah Salat Sunah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu Duha. shalat duha ini dikerjakan pada waktu matahari sedang naik setinggi kurang lebih 7 hasta dari bumi (sekitar am 07:00 pagi sampai masuk waktu Zhuhur). tetapi yng lebih afdhal dikerjakan antara jam 08:00 dan 09:00.

 sebanyak-banyaknya 8 rakaat dgn 4 kali salam, sekurang-kurangnya 2 rakaat satu kali salam.


 http://holikulanwar.blogspot.com/2014/06/tata-cara-pratek-dan-bacaan-doa-shalat-dhuha.html
Tata Cara melaksanakan Shalat Dhuha :
Pada dasarnya Pelaksanaan shalat dhuha adalah sama dengan shalat fardu yang membedakan hanya bacaan niat dan jumlah rakaatnya saja.

Berikut bacaan niat shalat dhuha :

“Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”

Artinya :
“Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala.

Niat shalat dhuha dilakukan didalam hati berbarengan dengan Takbiratul ihram. Gerakan selanjutnya adalah sama seperti solat pada umumnya.

Surah-surah yang paling baik dibaca ketika salat duha adalah

setelah membaca fatihah pada rakaat pertama membaca
Surah yang paling disunahkan ketika salat dhuha yaitu :
  • Rakaat pertama disunahkan membaca Surah Asy-Syams.
  • Rakaat kedua disunahkan membaca Surah Ad-Duha.

jika kita tidak bisa membaca surah yang diatas maka kita boleh membaca surah yg dibawah ini

  • Setiap rakaat pertama disunahkan membaca Surah Al-Kafirun.
  • Setiap rakaat kedua disunahkan membaca Surah Al-Ikhlas.

Setelah selesai kita membaca doa seperti yang Rasulullah SAW ajarkan. Doa-nya adalah sebagai berikut:

Bacaan Doa Sholat Dhuha Lengkap Bahasa Arab-Bahasa Indonesia dan Artinya :

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.

Artinya: “Ya Alloh, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

Saudaraku sangat banyak Keutamaan dan Manfaat Shalat Dhuha untuk kehidupan kita. Ini juga merupakan amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW kepada umatnya sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata,”Nabi saw kekasihku telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”

Semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita agar bisa melaksanakan salat dhuha setiap hari minimal dua rakaat. Waalahu A'lam.

Jumat, 19 Februari 2016

MAKALAH PKN TENTANG GLOBALISASI

 GLOBALISASI




 MAKALAH PKN




DISUSUN  OLEH :





Nama                     : YUDA APRIANSYAH
Kelas                     : IX.1
Guru Pembimbing : NUDRIN S.pd
Sekolah                 : SMP Negeri 1 Banyuasin 2

TAHUN AJARAN 2013/2014


Daftar Isi

Halaman Judul…………………………………………………………………… i
Daftar Isi………………………………………………………………………… ii
BAB 1 ……………………………………………………………………...……..1
       1.1. Latar Belakang…………………………………………………..……….1
       1.2.  Identifikasi Masalah………..………………………………………...… 1
       1.3.Rumusan Masalah……….…………………………………………...…...2
       1.4. Tujuan Makalah……...……………………………………………...……2
BAB 2………………………………………………………………………...……3
   2.1. Pengertian Globalisai…………..………………………………...………….3
  2.2. Dampak Globalisasi Dari Berbagai Bidang……………….………................3
  2.3. Dampak Positif  Dan Negatif  Dari Globalisasi………………………...........5
 2.4. Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme……..6
 2.5. Ciri Globalisasi……………………………………………………………….7
 2.6. Globalisasi Kebudayaan……………………………………………………....7
BAB 3……………………………………………………………………………....9



















ii

                                                                      BAB 1
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992). Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya
     2 .IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan, misalnya :
-  hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu Negara
- terjadinya erosi nilai-nilai budaya,
- menurunnya rasa nasionalisme dan patriotism
- hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong
- kehilangan kepercayaan diri
-  gaya hidup kebarat-baratan

1

3.RUMUSAN MASALAH
Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa.
4.TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
  1. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah
  2. Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa






















2
BAB II
LANDASAN TEORI
1.PENGERTIAN GLOBALISASI
Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara.
Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
  • Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
  • Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  • Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
  • Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
  • Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.


3

2.DAMPAK GLOBALISASI DARI BERBAGAI BIDANG
Adanya globalisasi mampu membuat dunia tampak sempit, dahulu apabila kita akan menonton siaran sepak bola kita harus ke negara yang mengadakan pertandingan. Tapi sekarang kita tidak perlu kemana-mana, kita cukup melihat di televisi. Ketika akan menghubungi seseorang kita harus bertemu dengan orang tersebut, tetapi sekarang dengan adanya pesawat telepon kita tidak perlu bertemu langsung cukup berbicara melalui telepon saja. Adanya globalisasi membawa manfaat bagi umat manusia tetapi ada juga dampak buruknya.
a)      Dampak Globalisasi di Bidang Sosial dan Budaya
Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD. Dampak positif globalisasi di bidang sosial adalah para generasi muda mampu mendapatkan sarana-sarana yang memungkinkan mereka memperoleh informasi dan berhubungan dengan lebih efisien dengan jangkauan yang lebih luas. Adapun dampak negatifnya adalah bahwa generasi muda yang tidak siap akan adanya informasi dengan sumber daya yang rendah hanya akan meniru hal-hal yang tidak baik seperti adanya bentuk-bentuk kekerasan, tawuran, melukis di tembok-tembok, dan lain-lain. Dengan adanya fasilitas yang canggih membuat seseorang enggan untuk berhubungan dengan orang lain sehingga rasa kebersamaan banyak berkurang. Manfaat globalisasi di antaranya adalah informasi yang dapat diperoleh secara mudah, cepat, dan lengkap dari seluruh dunia sehingga pengetahuan dan wawasan manusia menjadi lebih luas. Akan tetapi dengan adanya arus globalisasi kadang-kadang tidak disertai penyaringan. Semua informasi diterima apa adanya. Hal itu berakibat pada perubahan pola hidup, pola pikir, dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma kebudayaan bangsa Indonesia. Segi budaya merupakan segi yang paling rentan terkena dampak negatifnya. Bentuk informasi dan sarana yang dapat diterima dengan bebas mampu memengaruhi pola bertindak dan berpikir generasi muda. Sebagai contoh, menurunnya budaya membaca di kalangan pelajar, mereka lebih suka melihat televisi yang memperlihatkan tontonan yang mengandung unsur kekerasan yang kemudian mereka tiru.
b)     Dampak Globalisasi di Bidang Ekonomi
Dampak positif globalisasi di bidang ekonomi adalah mampu memacu produktivitas dan inovasi para pelaku ekonomi agar produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk-produk yang lain. Pada era globalisasi ini menuntut manusia yang kreatif dan produktif. Sedangkan dampak negatifnya adalah mampu menimbulkan sifat konsumerisme di kalangan generasi muda. Sehingga tidak mampu memenuhi tuntutan zaman karena sudah terbiasa menerima teknologi dan hanya mampu membeli tanpa membuatnya. Globalisasi dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup yang lebih tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara-negara kaya dengan negara-negara miskin. Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional. Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. Munculnya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, WTO
c)      Dampak Globalisasi di Bidang Budaya dan Politik
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Timbulnya gelombang demokratisasi ( dambaan akan kebebasan ).



4

3.      DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI GLOBALISASI

A. Dampak positif Globalisasi :
  1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
  2. Mudah melakukan komunikasi
  3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
  4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
  5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
  6. Mudah memenuhi kebutuhan
  7. peranan pelaburan asing (FDI) dalam mewujudkan pekerjaan dan mengurangkan kemiskinan di sebilangan negara.
  8. peningkatan mobiliti sosial pengukuhan kelas menengah.
  9. Komunikasi yang jauh lebih mudah dan juga murah.
  10. peluang yang lebih luas untuk menzahirkan simpati dan rasa keperimanusiaan mereka terhadap mangsa-mangsa berbagai jenis bencana alam dan tragedi buatan manusia di seluruh dunia.
  11. penonjolan idea-idea dan amalan pemerintahan yang baik seperti pertanggungjawaban awam peraturan undang-undang dan hak-hak asasi manusia.
  12. peluang yang lebih luas untuk mendapatkan maklumat dan menyebarkan ilmu pengetahuan melalui teknologi baru komunikasi dan maklumat
  13. penonjolan hak-hak asasi wanita.
  14. peluang yang lebih luas untuk manusia dari berbegai-bagai kumpulan etnik, budaya agama berinteraksi.
      B. Dampak negatif Globalisasi:
  1. Informasi yang tidak tersaring
  2. Perilaku konsumtif
  3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
  4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
  5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
  6.  kualitas alam sekitar yang semakin merosot sebagai akibat terlalu mementingkan faktor keuntungan.
  7. Pembangunan yang tidak seimbang dan jurang perbezaan ekonomi yang semakin melebar antara kawasan-kawasan di sesebuah negara dan antara sektor-sektor ekonomi.
  8. Pengabaian keperluan asas hidup di kalangan rakyat termiskin di banyak negara terutamanya negara-negara Selatan.
  9. Modal jangka pendek yang keluar masuk pasaran seperti kilat sebagai akibat amalan baru yang menjadikan wang sendiri sebagai komoditi keuntungan.
  10. Pengangguran yang semakin memburuk dan jurang perbezaan pendapatan yang semakin melebar di negara-negara Utara sendiri.
  11. Kecenderungan ke arah pembentukan suatu budaya global yang homogen menerusi peranan yang dimainkan oleh perbadanan transnasional dan media komunikasi global.
  12. Penyebaran budaya pop Amerika yang ‘menyegarkan panca indera dan mematikan roh’.
  13. Kecenderungan pusat-pusat pengajian tinggi untuk memberi keutamaan kepada kursus-kursus ilmu pengurusan dan teknik dengan mengabaikan kursus-kursus ilmu kemanusiaan dan kemasyarakatan.
  14. Pembanjiran maklumat yang tidak berguna.
  15. Pengantarabangsaan jenayah yang menyukarkan jenayah dibendung.
  16. Pengaruh globalisasi terhadap  nilai nasionalisme di kalangan generasi muda



5

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat. Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
 4.  Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1.      Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2.      Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3.      Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4.       Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5.      Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa


6




5.CIRI GLOBALISASI
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
a)  Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia
b)  Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
c)  Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
d)  Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
e)  Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
6. GLOBALISASI KEBUDAYAAN
Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global.Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

7

  • Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
-          Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
-          Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
-          Berkembangnya turisme dan pariwisata.
-          Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
-          Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
-          Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.





















8


BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Dampak positif Globalisasi :
  1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
  2. Mudah melakukan komunikasi
  3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
  4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
  5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diriMudah memenuhi kebutuhan
  6. peranan pelaburan asing (FDI) dalam mewujudkan pekerjaan dan mengurangkan kemiskinan di sebilangan negara.
  7. peningkatan mobiliti sosial pengukuhan kelas menengah.
  8. Komunikasi yang jauh lebih mudah dan juga murah.
  9. peluang yang lebih luas untuk menzahirkan simpati dan rasa keperimanusiaan mereka terhadap mangsa-mangsa berbagai jenis bencana alam dan tragedi buatan manusia di seluruh dunia.
  10. penonjolan idea-idea dan amalan pemerintahan yang baik seperti pertanggungjawaban awam peraturan undang-undang dan hak-hak asasi manusia.
  11. peluang yang lebih luas untuk mendapatkan maklumat dan menyebarkan ilmu pengetahuan melalui teknologi baru komunikasi dan maklumat.
  12. penonjolan hak-hak asasi wanita.
  13. peluang yang lebih luas untuk manusia dari berbegai-bagai kumpulan etnik, budaya agama berinteraksi.
Dampak negatif Globalisasi:
  1. Informasi yang tidak tersaring
  2. Perilaku konsumtif
  3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
  4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
  5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
  6.  kualitas alam sekitar yang semakin merosot sebagai akibat terlalu mementingkan faktor keuntungan.
  7. Pembangunan yang tidak seimbang dan jurang perbezaan ekonomi yang semakin melebar antara kawasan-kawasan di sesebuah negara dan antara sektor-sektor ekonomi.
  8. Pengabaian keperluan asas hidup di kalangan rakyat termiskin di banyak negara terutamanya negara-negara Selatan.
  9. Modal jangka pendek yang keluar masuk pasaran seperti kilat sebagai akibat amalan baru yang menjadikan wang sendiri sebagai komoditi keuntungan.
  10. Pengangguran yang semakin memburuk dan jurang perbezaan pendapatan yang semakin melebar di negara-negara Utara sendiri.
  11. Kecenderungan ke arah pembentukan suatu budaya global yang homogen menerusi peranan yang dimainkan oleh perbadanan transnasional dan media komunikasi global.
  12. Penyebaran budaya pop Amerika yang ‘menyegarkan pancaindera dan mematikan roh’.
  13. Kecenderungan pusat-pusat pengajian tinggi untuk memberi keutamaan kepada kursus-kursus ilmu pengurusan dan teknik dengan mengabaikan kursus-kursus ilmu kemanusiaan dan kemasyarakatan.
  14. Pembanjiran maklumat yang tidak berguna.
  15. Pengantarabangsaan jenayah yang menyukarkan jenayah dibendung.
9